
Dan karena Lupercalia mulai pada pertengahan bulan Februari, para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine.
Merdeka- Seringnya kejadian siaga empat yang berakibat banjir dan longsor dadakan di wilayah Bogor, membuat Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana, Kolonel Inf. Agus Sutomo bereaksi cerdas mengantisipasinya. Bersama Resimen Mahasiswa (Menwa), Agus merancang bakti sosial membantu korban banjir dan longsor.
Agus mengatakan, Menwa dapat meningkatkan peransertanya di masyarakat bersama TNI melalui kegiatan sosial. “Contohnya, musim hujan seperti saat ini, di mana banyak terjadi banjir dan longsor. Kita dapat segera memberi bantuan secara bahu-membahu ke daerah yang terkena longsor tersebut. Bantuan dalam bentuk apapun yang dapat segera berguna bagi mereka,” tutur suami Minurlin Lubis serta ayah dari Adisti dan Yorda itu kepada Jurnal Bogor, Minggu (18/1).
Ditemui di sela-sela acara rapat komando di Aula Komando Resort Militer (Korem) 061/Suyakancana Bogor, Agus mengatakan bahwa langkah awal yang akan diadakan oleh Korem 061/Suryakancana dengan Menwa Mahawarman adalah melakukan kegiatan bakti sosial pada Februari 2009.
“Semoga silaturahim Korem dan Menwa ini dapat berjalan lancar dan kami bisa menindaklanjutinya demi kebaikan satuan, TNI dan Menwa, yang bermuara pada kebaikan bangsa dan negara, terutama masyarakat Bogor” tuturnya.
Sementara itu, menurut pemantauan Jurnal Bogor di Pintu Air Katulampa Minggu (18/1), menunjukkan bahwa debit air kian susut dari 80 centimeter pagi hari menjadi 70 centimeter pada malam hari kemarin.
“Kondisi ini merupakan kondisi normal semenjak naiknya debit air Katulampa sejak Selasa (13/1) lalu yang sempat mencapai ketinggian 160 centimeter, dan mengakibatkan terjadinya longsor dan banjir di Bogor, dan sekitarnya,” ungkap Agus, penjaga pintu air Katulampa, kepada Jurnal Bogor, tadi malam.
Menurut dia, ketinggian air di Pintu Air Depok kemarin malam, mencapai 155 centimeter. Berarti, debit air di Depok juga menyusut. “Senin (19/1), mudah-mudahan hujan tak turun deras, sehingga keadaan normal ini dapat bertahan. Situasi seperti ini kan perlu untuk memperlancar bantuan kepada korban banjir dan longsor,” ujarnya.