Rabu, 11 Februari 2009

Mengapa harus valentine's day?


Valentine's day yang kita sebut sebagai hari kasih sayang ternyata tidak sesuai dengan kisahnya. Serentak di berbagai negara menyambut hari ini layaknya bulan suci yang penuh berkah. Ironisnya, valentine's day dijadikan sebuah ajang bagi muda-mudi untuk memberikan ungkapan kasih sayang kepada kekasihnya seperti saling bertukar kado dsb.

Apa yang membuat mereka mengamini bahwa valentine's day adalah moment bercinta bagi mereka? Padahal mereka sendiri belum tentu mengetahui apa history di balik valentine's day.


Bukankah untuk menunjukkan rasa sayang kita terhadap teman, kekasih ataupun keluarga kita tak perlu menunggu datangnya tanggal 14 Februari, kita bisa menunjukkannya setiap hari. Kita juga tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk membeli coklat, bunga dan pernak-pernik lainnya untuk menunjukkan rasa sayang kita, cukup dengan perhatian yang tulus.

Kini, jika Anda berjalan-jalan ke mal atau pusat perbelanjaan, hiasan perayaan Imlek telah diganti. Warna yang mendominasi sama merahnya, namun berbeda tulisan dan simbolnya. Pasti pada setiap helaian pita atau balon ada tergores nama seorang tokoh suci dari Roma asal abad ketiga, St. Valentine. Ditambah pula oleh hiasan-hiasan lain berbentuk hati berwarna merah atau merah jambu. Terlepas dari itu semua, marilah kita kupas secara detail keistimewaan hari Valentine yang kedatangannya selalu membuat dunia menjadi serba 'merah muda'.



Sejarah Hari Valentine

Asal mula hari Valentine tercipta pada jaman kerajaan Romawi. Menurut adat Romawi, 14 Februari adalah hari untuk menghormati Juno. Ia adalah ratu para dewa dewi Romawi. Rakyat Romawi juga menyebutnya sebagai dewi pernikahan. Di hari berikutnya, 15 Februari dimulailah perayaan 'Feast of Lupercalia.'

Pada masa itu, kehidupan belum seperti sekarang ini, para gadis dilarang berhubungan dengan para pria. Pada malam menjelang festival Lupercalia berlangsung, nama-nama para gadis ditulis di selembar kertas dan kemudian dimasukkan ke dalam gelas kaca. Nantinya para pria harus mengambil satu kertas yang berisikan nama seorang gadis yang akan menjadi teman kencannya di festival itu.

Tak jarang pasangan ini akhirnya saling jatuh cinta satu sama lain, berpacaran selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah. Di bawah pemerintahan Kaisar Claudius II, Romawi terlibat dalam peperangan. Claudius yang dijuluki si kaisar kejam kesulitan merekrut pemuda untuk memperkuat armada perangnya.

Ia yakin bahwa para pria Romawi enggan masuk tentara karena berat meninggalkan keluarga dan kekasihnya. Akhirnya ia memerintahkan untuk membatalkan semua pernikahan dan pertunangan di Romawi. Saint Valentine yang saat itu menjadi pendeta terkenal di Romawi menolak perintah ini.

Ia bersama Saint Marius secara sembunyi-sembunyi menikahkan para pasangan yang sedang jatuh cinta. Namun aksi mereka diketahui sang kaisar yang segera memerintahkan pengawalnya untuk menyeret dan memenggal pendeta baik hati tersebut.

Ia meninggal tepat pada hari keempat belas di bulan Februari pada tahun 270 Masehi. Saat itu rakyat Romawi telah mengenal Februari sebagai festival Lupercalia, tradisi untuk memuja para dewa. Dalam tradisi ini para pria diperbolehkan memilih gadis untuk pasangan sehari.
Dan karena Lupercalia mulai pada pertengahan bulan Februari, para pastor memilih nama Hari Santo Valentinus untuk menggantikan nama perayaan itu. Sejak itu mulailah para pria memilih gadis yang diinginkannya bertepatan pada hari Valentine.


Berdasarkan kisah tersebut, sepatutnya kita membagi kebahagiaan bukan hanya pada tanggal 14 februari saja melainkan setiap hari.

Sabtu, 07 Februari 2009

Gambar di ini merupakan pembantaian zionis kepada umat muslim. Kalau kita simak baik-baik, nampak bahwa amerika sebagai pelayan yang baik untuk Israel, mereka merupakan penyokong yang siap mendukung pendudukan israel ke tanah palestina. Para zionis tersebut pun melenggang kangkung alias seenae dewe membantai jalur gaza, hal itu digambarkan bagaimana mereka menikmati kolam pembantaian bangsa palestina. Sedangkan PBB atau masyarkat Internasional, seolah2 hanya mengamati atau bahkan acuh tak acuh alias ga mau tahu,,, (yang penting bukan perang gue).



Saudaraku seiman...marilah kita bersatu,, selalu mendoakan bahkan hendaklah persiapkan diri kita untuk membantu rekan-rekan kita yang berada disana>>> Allahu akbar...

We Will Not Go Down (Gaza's Song)

Composed by Michael Heart)
Copyright 2009


A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

NGAMAR.. ekspresi binal remaja masa kini

Dunia ini semakin panas,,
bagai air mengalir luas,,,,
Kehidupan pun tidak terbatas,,,

Lagu tersebut menceritakan realita kehidupan yang terjadi di sekitar kita. Fenomena ngamar bukanlah merupakan story baru bagi kita. Begitu mudahnya akses yang mampu dilalui remaja2 untuk melakukan kegiatan free sex baik di kosan, di hotel dan dimanapun berada. Tidak menutup kemungkinan para dosen juga melakukan kegiatan syahwat tersebut.

Tak bisa dipungkiri lagi hal2 yang dianggap tabu menjadi layak dipertontonkan masa kini...
Langkah kita akan terhanyut sejenak ketika kita memasuki lorong kos mahasiswa.. Buaian parfum dan helaan nafas seorang muda belia mengekspresikan kegembiraannya dalam aroma seks bebas bersama kekasihnya atau mungkin kekasih gelapnya... Entah mengapa hal ini terjadi... kalau tahun 80-90an mungkin masih tertutupi sekat... namun era 2000 tampil baru... "Blak2an bo"... heboh... Kalau seorang emka aja membuat jakarta undercover kyknya mesti dirilis baru... indonesia boarding house undersex (kyknya cocok tug buat judul)... Ga usah piih hotel sgala... kosan lebih murah dan irit lagi...Edan,,,

Coba jawab... kalo anda dihadapkan dengan cewek yang tinggal jarak sejengkal sama anda,, Apakah anda bisa bertaruh untuk mengingat umur anda?
Apakah anda mengingat kapan anda akan mati?

Ya... tulisan ini cuma ungkapan penulis baik kepada pembaca dan pada penulis sendiri untuk senantiasa inget sama yang di atas...

Maka dari itu perlu bagi kita untuk>>>
1. Muhasabah alias selalu evaluasi diri.
2. Muraqabah artinye selalu ingaet tuhan kita. (sang pencipta)
3. Tarbiyatul Ibadah : Lengkapkan solat fardhu dan sunnah kita, dan juga amal baik kita karena solat merupakan manifestasi dari iman.

Bersambung dulu ya... Mo ashar,, lagian numpang ngetik di kampus.... Nantikan yah ngamar 3

Gebrakan Awal Danrem 061-Menwa, Bantu Korban Bencana

Merdeka- Seringnya kejadian siaga empat yang berakibat banjir dan longsor dadakan di wilayah Bogor, membuat Komandan Korem (Danrem) 061/Suryakancana, Kolonel Inf. Agus Sutomo bereaksi cerdas mengantisipasinya. Bersama Resimen Mahasiswa (Menwa), Agus merancang bakti sosial membantu korban banjir dan longsor.


Agus mengatakan, Menwa dapat meningkatkan peransertanya di masyarakat bersama TNI melalui kegiatan sosial. “Contohnya, musim hujan seperti saat ini, di mana banyak terjadi banjir dan longsor. Kita dapat segera memberi bantuan secara bahu-membahu ke daerah yang terkena longsor tersebut. Bantuan dalam bentuk apapun yang dapat segera berguna bagi mereka,” tutur suami Minurlin Lubis serta ayah dari Adisti dan Yorda itu kepada Jurnal Bogor, Minggu (18/1).
Ditemui di sela-sela acara rapat komando di Aula Komando Resort Militer (Korem) 061/Suyakancana Bogor, Agus mengatakan bahwa langkah awal yang akan diadakan oleh Korem 061/Suryakancana dengan Menwa Mahawarman adalah melakukan kegiatan bakti sosial pada Februari 2009.
“Semoga silaturahim Korem dan Menwa ini dapat berjalan lancar dan kami bisa menindaklanjutinya demi kebaikan satuan, TNI dan Menwa, yang bermuara pada kebaikan bangsa dan negara, terutama masyarakat Bogor” tuturnya.
Sementara itu, menurut pemantauan Jurnal Bogor di Pintu Air Katulampa Minggu (18/1), menunjukkan bahwa debit air kian susut dari 80 centimeter pagi hari menjadi 70 centimeter pada malam hari kemarin.
“Kondisi ini merupakan kondisi normal semenjak naiknya debit air Katulampa sejak Selasa (13/1) lalu yang sempat mencapai ketinggian 160 centimeter, dan mengakibatkan terjadinya longsor dan banjir di Bogor, dan sekitarnya,” ungkap Agus, penjaga pintu air Katulampa, kepada Jurnal Bogor, tadi malam.
Menurut dia, ketinggian air di Pintu Air Depok kemarin malam, mencapai 155 centimeter. Berarti, debit air di Depok juga menyusut. “Senin (19/1), mudah-mudahan hujan tak turun deras, sehingga keadaan normal ini dapat bertahan. Situasi seperti ini kan perlu untuk memperlancar bantuan kepada korban banjir dan longsor,” ujarnya.

Bela Negara
Pada kesempatan itu, Agus juga menyinggung pentingnya bela negara di kalangan mahasiswa. “Bela negara menunjukkan rasa nasionalisme mahasiswa yang luar biasa bagi Indonesia. Menwa adalah mahasiswa plus, karena di tengah kesibukannya di kampus, mereka masih meluangkan waktu untuk kegiatan yang baik. Oleh karena itu, Menwa harus dapat menunjukkan solusi di setiap rintangannya,” ujar Agus.
Dikatakan Agus, Menwa harus dapat menempatkan diri sebagai solusi dengan menjadi orang yang optimistis, bukan pesimistis. Orang yang pesimistis menganggap yang bukan masalah jadi masalah. “Sedangkan orang yang optimistis membuat masalah berubah, minimal sebagai solusi,” ujar pria tamatan pendidikan TNI pada 27 September 1984 ini.
Anggota Menwa, lanjut Agus, juga harus menjadi orang-orang yang ikhlas dan pandai bersyukur. “Dengan ikhlas dan pandai bersyukur, insya Allah kita semua akan hidup berkecukupan, baik rohani maupun materi,” ungkap pria kelahiran Klaten, 14 April 1960 ini.
Dalam acara silaturahim yang mengangkat tema ‘Memantapkan Peran, Fungsi, dan Eksistensi Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon VII/Suryakancana sebagai Wadah Mahasiswa dalam Bela Negara’ tersebut, juga hadir para anggota Menwa dari masing-masing kompi serta para alumni Menwa.
Agus berharap, acara tersebut bisa mendatangkan manfaat bagi Menwa sebagai wadah evaluasi, meningkatkan kualitas kerja, dan sebagai ajang silaturahmi.